Ini terinspirasi dari keadaan negeri tercinta Indonesia yang sedang di landa berbagai macam bencana alam, salah satunya letusan gunung merapi di jawa tengah. semoga yang diberi ujian ini (para korban bencana) diberikan ketabahan dalam menjalani bencana ini. fighting !! :D
let's read .. ;)
************************************************************************
Langit menangis melihat kesedihan ini. Langit bersedih mendengar teriakan ini. Langit bersedih merasakan getar ini. Meski langit tak pernah menyentuh pertiwi. Namun, selalu ia mengerti apa yang terjadi di sini. Begitu banyak kejadian bencana alam menerjang. Membuat ribuan korban terlantar. Dan menyaup harapan masa depan berjuta-juta insan.
Inginnya pergi ke tempat terindah. Dimana saat generasi kembali mengisi hari-hari dengan kebahagiaan. Menjaga keindahan, menempati pertiwi yang menawan. Namun, saat merunduk dalam keramaian. Terlintas kenangan indah dalam kesengsaran yang mendalam. Ketakutan mental menerjang. Bertanya apakah akan tetap ada atau tidaknya raga setelah sang lava membakar jalan dan kediaman disana. Menerobos awan panas bukanlah hal mudah, tak mungkin. Sejauh mata memandang langit hanya tampak gumpalan awan dari setiap gelegar yang mengaung dari gunung itu. Merasakan setiap getar tanah pertiwi. Melarikan diri menuju tempat aman. Menjelajah dunia lain untuk sebuah perlindungan. Menetap dan berpindah sejauh mungkin untuk selamat. Jalani hari dengan seadanya.
Perisai tak lagi berguna. Letih sudah hati dan pikiran menentang. Inilah kehendak-Nya. Mengertilah, ini memang keinginannya. Generasi lahir dan terus berkembang untuk meneruskan kehidupan. Hadapi dunia yang makin menggila. Insan yang jarang memuja. Insan yang tak pernah mengerti. Datang menghampiri tempat suci mencari perlindungan. Melupakan Yang Maha Kuasa di saat senang dan bahagia, namun selalu ingat di saat keadaan mendesak. Ia ciptakan segalanya di pertiwi ini. Memberi segalanya untuk kehidupan, termasuk bencana ini.
Tangan suci-Nya menyentuh badan besar sang induk lava. Membiarkan geraknya mengguncang sekitar. Membiarkan suara terdengar menggelegar menakutkan. Dan membiarkan kediaman indah hancur dalam hembusan sapuan debu vulkanik. Biarkan segalanya menderu dan beradu. Merusak sedikit segala yang telah sempurna. Tiada guna menangisi keduniawian. Ini hanyalah sementara hingga nanti tangan-Nya kembali bergerak menuliskan keajaiban yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar
^^ jangan lupa komentar dan sarannyaa,,
komentar dan saran apa aja asalkan sopan ^ _ ^