Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Menunggu-nya

Di tengah remangnya suasana senja yang ingin berubah gelap, ia berdiri di depan sebuah rumah yang sudah lama tak ia kunjungi. Dia ragu untuk melangkah masuk, pikirannya pesimis untuk menghadapi masa depan jika ia masuk ke rumah itu. Tak ada pengikat kaki ataupun tangan di tubuhnya, ia hanya tertahan oleh pikiran kalut dan hati yang takut. Bermodalkan kata dan niat yang tulus ia kembali ke rumah itu. Rumah yang telah puluhan tahun ia tinggali dulu, kini tak seperti dulu. Hawa dan aura rumah itu kini tak sehangat dan seindah dulu saat ia ada disana. Ia menyadari bahwa telah terlambat kembali dan mengakui semua kejadian beberapa tahun lalu, tapi salahkah untuk kembali ?.

Lama ia berdiri di depan rumah itu, memandang, memperhatikan, dan terkadang bimbang atas langkahnya. Satu langkah ia maju, namun kembali lagi mundur lebih banyak langkah. Ia rindu. Namun ia takut. Adalah kesalahan yang telah mengecewakan yang di buatnya. Di terimakah ia kembali setelah semua yang terjadi kini ?.
 
Begitu kalut pikirannya untuk memutuskan masa depannya. Dibiarkan dirinya melepas lelah sejenak. Duduk di bawah pohon rindang di seberang rumah itu sambil meminum air mineral yang di bawanya. Dilihatnya kembali rumah itu. Berharap seseorang kan keluar dan menyapanya. Setelah berpikir seperti itu, beberapa saat kemudian, keluarlah seorang gadis remaja yang hendak pergi, dilihatnya ia duduk di seberang rumahnya. Gadis itu terdiam sejenak, tak percaya, bahwa sosok yang di hadapannya adalah orang yang selama ini dirindukannya, yang selama ini selalu di impikannya, selalu di tunggunya, dan selalu di ingatnya.
 
Begitu terkejutnya sang gadis, sehingga ia tak dapat berkata-kata. Tiba-tiba, menitikkan air mata, menangis. Merasakan hangat dalam jiwa yang selama ini dingin karena kekukuhan hatinya yang kecewa atas kejadian di dalam rumah itu. Segera dihampirinya ia yang di seberang rumahnya itu,

lalu berkata “kenapa tak masuk ke rumah ?”
 
“entahlah… hati dan pikiran tak mengijinkan”
 
“apakah kau kalut dan takut untuk menghadapi mereka ? atau memang kau yang tak mau menyelesaikan semua ini ?. apakah kau tau ? aku sudah menantimu.. lama sekali.. tak bisakah kau masuk dan membuat semua kembali seperti dulu ? aku sudah menahan ketakutanku terlalu lama.. tolonglah..” sang gadis berkata cepat dan sedikit keras sambil menangis, tak ada yang di sembunyikannya, semua yang terkubur di dalam hatinya selama ini di katakannya sekarang.
 
“entahlah.. aku tidak takut, aku hanya memikirkan, bagaimana cara agar setelah aku kembali ke rumah itu, aku dapat bertahan dari semua rangkaian hidup rumah itu lagi. Begitu rumit, sakit, dan pelik kehidupan di sana. Bukan ‘ku tak mau kembali, bersabarlah..” hanya itu kata darinya.
 
Sang gadis hanya dapat menangis dan menunduk mendengar kata-kata dari mulutnya itu. Sakit. Terasa seperti seribu panah Arjuna menghujam jantung mendengar kata-kata itu yang keluar dari mulutnya. Hanya bisa menangis dan berdoa, semoga secepatnya ini berjalan biasa seperti dulu lagi, saat tak ada kekecewaan yang menyakitkan ini.

Dalam hatinya ia berdoa “Tuhan.. bila harus aku menunggu lebih lama lagi.. kuatkanlah aku dan dia agar dapat melewati semua rintanganmu ini, aku tak meminta harta padamu seperti orang-orang kikir lakukan, aku meminta agar semua berjalan baik, dan tak ada yang tersakiti. Meski waktu yang kau buat tak dapat terulang lagi, aku hanya ingin semoga kedepannya aku dan dia dapat bersatu kembali seperti dulu, dan rumah ini.. bahagia kembali” setelah sang gadis selesai berdoa dalam hatinya, kembali ia mengakkan kepalanya. 
 
Lalu ia berkata, “apa yang akan kau lakukan sekarang ?”

“aku akan kembali ke tempat persembunyianku sementara, lalu, saat Tuhan memberiku ijin dan membuat aku berani untuk kembali ke sini, aku akan masuk ke rumah itu tanpa ragu” jawabnya sambil menunjuk rumah itu.
 
“baiklah.. aku akan menunggu, cepatlah..” kata sang gadis sambil tersenyum pasrah. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

12 komentar:

mori3rti mengatakan...

(blush) so sweet....

bersambung gak nih??

MiDi mengatakan...

ngga.. XD
aku masih buat kalo yang bersambung :P
tenang.. masih proses , hahahaa

Vee mengatakan...

Jah. mau coment aj ribet!!!

nangis ku baca....
huft...

sabar yaa raa.... :)

Whitepearl mengatakan...

wahhhh...
keren kak ,,
ini kakak buat sendiri ??? *kagum*
tadi dila print ,
mama dila baca ,
katanya ::
*KEREN*
penuh dengan sastra ,,

MiDi mengatakan...

@vee : ahahaa.. ribet kenapa ?
iya lho, aku yang buat aja, baru baca lagi , sakit kali kyna baca,hahahaa... sabar knapa ? hahahaa

MiDi mengatakan...

@dila : iya dek, murni otak kk ini, hahahaa...
WHAT ??!!! mama adk ?? serius ?? *doh*
apa reaksinya ??

Vee mengatakan...

Ribet harus nulis nama dulu.. :P

heheehe.... ad lanjutannya nggak???
mngkin gadisnya tu mau nyusul ke tmpat prsmbunyian si Ia... hehehe.. :D

yaa sabar aj cari inspirasinya... wkwkw.. :P

WhitePearl mengatakan...

Ahahahhaa... hebat kak ,,
mama dila sih nggak prnah ngeluarin ekspresi yang berlebihan ...
pas habis baca , dia bilang keren ceritanya , penuh sastra ,,,
hohohoho...
dila nunggu chapter selanjutnyaaa

MiDi mengatakan...

XD makasi lagiii >//<
"nggak pernah" ??? ckcckkk.. beda jauh sma anaknya, hwahahahahahaaa...
wwooo... malu malu malu >>////////<<
okehh.. :D

Fadhillah ^_^ mengatakan...

*angry*
beda jauh ???
juaaahhaaaattttt....
hohohoho...

MiDi mengatakan...

hahahhaaa...
habis..
anaknya aktif amat..
turunan dari gen mana adk jail gitu ??
hahahahahahaa

dyla mengatakan...

>___________<
tidaaaaaaaaaaakkkk....
huaaa
*thinking*
ini gara2x hesti passtinyaa

Posting Komentar

^^ jangan lupa komentar dan sarannyaa,,
komentar dan saran apa aja asalkan sopan ^ _ ^